Tumor! Satu kata ini aja udah bikin ngeri di telinga, apalagi kalo dokter bilang ada tumor di payudaramu.. deuh langsung saraf stres maju duluan!! Eits jangan panik dulu... aku adalah salah seorang yang pernah memiliki tumor jinak di payudaraku. Dan alhamdulillah, dengan penanganan yang tepat aku dapat sehat seperti sedia kala;)Simak beberapa informasi yang aku kumpulkan berikut yah...
Sebenarnya apa seh tumor payudara itu? Secara medis dikatakan bahwa tumor payudara adalah benjolan abnormal yang terdapat pada payudara yang disebabkan ketidaknormalan pertumbuhan sel dalam jaringan payudara. Ada dua jenis tumor, jinak dan ganas. Tumor yang jinak dapat dicirikan dengan pertumbuhannya yang lambat dan tidak menyebar ke bagian lain. Sedangkan tumor ganas atau yang biasa disebut kanker memiliki sifat pertumbuhan yang cepat dan menyebar ke jaringan lainnya. Tumor jinak biasanya berupa benjolan yang bisa digerakkan ke kanan dan kekiri, dan permukaannya licin. Tapi jika benjolannya keras, batasannya tidak tegas, dan permukaannya kasar biasanya merupakan tumor ganas. Tentu saja untuk lebih pastinya kita harus memeriksakan benjolan itu ke dokter.
Pemeriksaan secara mandiri juga dapat kita lakukan untuk mengecek apakah ada benjolan di payudara kita, hal ini disebut SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI). Bagi yang belum tau bagaimana cara melakukan SADARI, silahkan simak tips berikut:

1. Berdiri di depan cermin dengan kedua tangan di pinggang. Perhatikan bentuk, ukuran, dan warna payudara serta puting. Jika ada kulit tempat payudara "masuk" kedalam, berkerut, kemerahan, terdapat luka yang sulit sembuh atau membengkak, letak puting susu retraksi/masuk ke
dalam atau posisinya tidak normal segera periksakan ke dokter.
2. Angkat kedua belah tangan keatas, lakukan pengamatan seperti langkah pertama kemudian pencet puting susu jika ada cairan yang keluar segera perikasakan diri ke dokter.
3. Berbaring dengan tangan kanan (yang akan diperiksa payudara kanan) diletakkan di bawah kepala, tangan kiri akan digunakan untuk memeriksa payudara. Raba seluruh payudara (seperti pada gambar) mulai dari atas ke bawah, dari sisi kiri ke arah dalam, dari arah lekukan ketiak sampai ke payudara. Bisa juga mulai dari puting sampai ke sisi luar linkaran payudara dengan gerakan melingkar. Pastikan seluruh permukaan payudara terdeteksi, raba dengan kekuatan ringan, halus, tapi mencapai kedalaman payudara (bisa merasakan tulang iga di belakang bayudara)
4. Lakukan seperti langkah ketiga tapi dalam keadaan berdiri atau duduk. Lebih mudah dilakukan saat mandi, karena permukaan payudara menjadi lebih licin dan keberadaan benjolan lebih mudah terdeteksi.
Aku uda tau tentang tehnik SADARI ini semenjak aku kuliah, dan aku rajin banget memeriksa payudaraku selama masih kuliah. Saat aku bekerja, aku mulai lupa (ato mungkin tepatnya malas:p) memeriksa payudaraku yang seharusnya dilakukan setiap bulan beberapa hari setelah kita selesai menstruasi. Sekitar bulan maret 2008 aku iseng memeriksa adanya benjolan di payudaraku karena ada salah satu temanku yang memilik tumor jinak di payudaranya. Hasilnya, sungguh mengejutkan! Di payudara kananku terdapat benjolan kecil yang bisa digerakkan, tidak terasa sakit, tapi keberadaaannya sangat mengganggu pikiranku:( Apalagi aku orang awam mengenai tumor di payudara,aku ketakutan! Aku takut itu tumor ganas yang menjadi kanker!
Aku pergi menemui dokter di klinik tempat aku bekerja, dia mendiagnosa bahwa aku memiliki tumor jinak. Untuk menegaskan, aku melakukan tes USG di sebuah lab klinik, dan hasilnya sama diduga memiliki tumor jinak payudara. Semakin stres-lah aku. Meskipun secara formologi dan berdasarkan hasil USG merupakan tumor jinak tapi belum berarti tumor itu benar-benar jinak. Kata dokter aku harus biopsi alias mengangkat tumorku lalu memeriksakannya untuk dilakukan tes PA (patologi anatomi). Stres lagi! Liat jarum suntik aja aku udah ngeri apalagi harus menjalani operasi! Meskipun cuma one day surgery alias operasi sehari dan langsung bisa pulang tapi tetep aja aku paranoid sendiri:(
Selama setaun aku membiarkan tumor itu berada dalam payudaraku karena aku ketakutan sendiri, aku ga peduli meskipun dokterku bilang itu cuman operasi kecil. Aku cuma mengatur pola makan, mencoba hidup lebih sehat, dan mengkonsumsi obat herbal selama setahun terakhir tetapi hasilnya tidak optimal. tumornya mengecil tapi masih aja disana! Akhirnya aku memutuskan menjalani operasi setelah muncul satu benjolan lagi di betisku. Alamak... suka sekali benjolan-benjolan itu tumbuh di badanku!!!
Februari 2009 aku berani maju ke meja operasi, dengan dua diagnosa tumor jinak di payudara dan atherum (luka yang tak bisa sembuh dan tumbuh semacam daging) di betis. 1,5 jam di meja operasi memang pengalaman yang lain dari pada yang lain. Tak terasa sakit pada saat operasi karena aku di bius lokal, dokter bedahnya juga baek banget, sangat membantuku untuk tetap tenang (thanks doctor A!) Sangat jauh dari bayanganku, ternyata ga begitu menakutkan.. Ehehehe... Buat temen-temen yang didiagnosa memiliki tumor jinak dipayudara dan disarankan operasi pengangkatan, jangan takut deh.. insya Allah ini yang terbaik buat kesehatan kita:)
Untuk penyebab tumor ini secara umum belum dapat dipastikan, karena ada berbagai faktor yang berpengaruh antara lain pola makan yang kurang sehat, menikah muda, tidak memberikan ASI pada anak, bahan-bahan kimia seperti saccarine, nikotin, tar asap rokok, oral kontrasepsi, dan kelemahan genetis sel-sel tubuh.
Setelah dilakukan patologi anatomi kita dapat mengetahui dengan pasti apakah tumor itu jinak atau ganas. Alhamdulillah tumorku jinak, jadi aku bisa bernafas lega. Jika jinak, setiap bulan sekali lakukan SADARI dan setiap enam bulan sekali berkonsultasi kembali dengan dokter kamu untuk mendeteksi lebih lanjut apakah ada kemunculan kembali si tumor. Jika ganas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis dan ikuti langkah-langkah penyembuhan yang diberikan.
Pada intinya, jika kamu mendeteksi adanya benjolan jangan segan-segan berkonsultasi dengan dokter. Karena deteksi dini akan mempermudah penanganan penyakit kamu! Dan yang terpenting, mulai sekarang mulailah hidup sehat, kurangi junk food dan makanan berpengawet, pewarna, atau berMSG. Back to nature aja yah..
Keep on healthy!