Baru bulan April kemarin Engi mudik karena ngurusin transkrip n ijazah untuk ngelanjutin studi. Eh.. tanpa diduga and dinyana awal Agustus mudik lagi, yay! \^_^/
Awal cerita dimulai saat Engi lagi berkelana di Chiangmai bareng my hubby. Hari itu hari terakhir puasa alias malam takbiran. Karena puasa di jalan cuman dengan suami tanpa emak and adek di Indo, tiba-tiba hati merasa merana. Walhasil mewek tanpa sebab. Si hubby jadi bingung nanyain kenapa mewek. Aku bilang tiba-tiba ngerasa sedih nggak bisa barengin Ibu lebaran di Indo. Sedangkan nggak ada budget buat pulang mudik lebaran karena sudah pulang bulan April. Hubby bilang "udah kamu pulang aja sendiri ke Indo, ntar aku pulang ke Cina naek kereta biar still on budget". Tambah mewek lah aku jadinya mendengar kata-kata suamiku yang baik hati ini. Yang rela naek kereta dari Bangkok ke Cina biar irit ongkos. Aku bilang nggak mau, karena emang kita musti irit tabungan and mungkin aku cuma sensitif sesaat karena ini malam takbiran. Hubby bilang "aku tau rasanya kangen ma ibu, jadi kamu mending pulang kasian Ibu sendirian. Biarin dah duit habis, yang penting kamu n ibu bahagia". Mewek lagiiiii... sambil bilang gak usah...
Setelah jalan-jalan sebentar balik lagi ke hostel karena mulai turun hujan. Capek, akhirnya ketiduran. Eh bangun tidur si hubby bilang, "aku udah beliin tiket pulang ke Indonesia tgl 3, udah bilang ibumu biar dia hepi" - sambil tersenyum manis. Huwaaaaa... mewek lagi deh aku sambil meluk si hubby! I feel so lucky! Hepi karena hubby udah beliin tiket mudik tapi sedih karena tiketnya mahal, sekitar $400. "Kan mahal..." Aku bilang gitu. "Tabungan makin habis dong..." Hubby bilang "Biarin duit habis, asal kamu hepi. Kamu adalah hidupku, kalo duit bisa cari lagi" I hugged him so tight, still sobbed. Bersyukur pada Tuhanku yang Maha Pemurah, yang memberiku suami yang sangat mencintaiku!
So, tanggal 3 Agustus mudiklah aku ke kampung halamanku. Bertemu dengan ibuku, yang sangat bersyukur akan kebaikan Tuhan dan suamiku. Mudik... bahagia rasanya!! ^_^
